Minggu, 28 Februari 2010
cindelaras in English
The concubine asked the palace healer to help her do the bad plan. They told the king that the queen wanted to poison him. The king was angry. He sent the queen to a jungle. It is the punishment for her. There was one condition that the king did not know, the queen waspregnant.
After several months lived in the jungle, the queen gave birth to a healthy baby boy. She named him Cindelaras. He grew up as a nice, healthy, and handsome young man. One day, while Cindelaras helped her mother to collect some fire woods, an eagle dropped an egg. He took the egg and carefully took care of it.
The egg hatched into a chick and then it became a strong rooster. The rooster had a magical skill. It was very powerful and skilful in fighting with other roosters. Besides that, the rooster could also sing. The song was about Cindelaras and his father, Raden Putra. “My master is Cindelaras. He lives in the jungle. His father is a king. His name is Raden Putra.” The rooster often sang the song.
When Cindelaras first heard that song, he ignored it. However, he could not stand it anymore. He talked to his mother about it. His mother told him the whole story. Cindelaras was very surprised. He decided to go to the palace to meet the king, his father. Cindelaras also brought his rooster to go to the palace.
On the way to go there, he met some people. They asked him to fight his rooster with their roosters. Cindelaras’ rooster won the fight. He won again and again. Cindelaras great rooster was heard by King Raden Putra. So, he invited Cindelaras to the palace to fight his rooster with the king’s rooster.
The king made a bet. If Cindelaras’ rooster won the fight, he would get all king’s jewellery. However, if Cindelaras’s rooster lost, he would be punished in a jail. The two roosters fought bravely. In just few minutes, Cindelaras’ rooster won the fight! Then, the rooster sang the song.
The king was surprised, he asked who Cindelaras was. He then told the king about her mother living in the jungle. Later, the palace healer admitted his mistake. He said that the queen was innocent. She never tried to kill the king. The king was very angry. He ordered the concubine to be sent to jail. The king immediately went to the jungle to pick up his wife. He apologized for sending her to the jungle and made her the queen again. ***
MANDI DARAH NAGA SAKTI
Ada sebuah kerajaan bernama kerajaan Ringin Anom.Rajanya bernama Prabu Aryo Seto.Raja mempunyai seorang puteri bernama Putri Kemuning.
Prabu Aryo Seto memerintah dengan bijaksana,adil maka kerajaan Ringin Anom terkenal tenteram,makmur tidak pernah terjadi kekacauan.Namun Prabu Aryo Seto sangat masgul yaitu keringat berbau tidak sedap.Sang Prabu berusaha sekuat tenaga mencari obat,mencari tabibb agar sakit Putri Kemuning dapat tersembuhkan.Berbagai upaya dilakukan seperti makan daun kemangi,beluntas,juga tidak berhasil.Usaha terakhir dilakukan Prabu Aryo Seto yaitu bersemadi minta petunjuk Tuhan agar penyakit langka itu dapat tersembuhkan.
Pada saat semadi,Prabu Aryo Seto mendengar suara “Hai Prabu Aryo Seto!Bila engkau ingin putrimu sembuh seperti semula,adakanlah sayembara.”Isi sayembara itu “Barang siapa dapat memetik daun Sirna Ganda yang tumbuh dalam gua di kaki gunung Aega Dumadi yang dijaga oleh seekor ular naga sakti dan selalu menyemburkan api dari mulutnya.Siapa berhasil memetik daun,akan mendapat hadiah sebagai menantu Sang Raja.Dan daun sirna ganda harus dimakan oleh Putri Kemuning!”
Seminggu setelah sayembara dumumkan,kerajaan Ringin Anom kebanjiran peserta sayembara.Mereka menginginkan hadiah yang menggiurkan.Pada hari ketujuh datanglah seorang pemuda buruk rupa yang menderita sakit budug.Karena penyakit tersebut ia dinamakan Jaka Budug.Ia menghadap sang prabu dengan maksud membantu menyembuhkan penyakit tersebut ia dinamakan Jaka Budug Ia menghadap sang Prabu dengan maksud membantu menyembuhkan penyakit langka Putri Kemuning.Ia berdatang sembah:”Ampun tuanku!Hamba mohom ampun Hamba memberanikan diri mengikuti sayembara untuk meringankan penderitaan Sang Putri.”
Sang Raja tertegun ia tatap tubuh Jaka Budug yang buruk rupa.Hatinya galau.Seandainya pemuda itu berhasil,apakah putrinya bersedia menjadi istrinya.Namun ia adalah Raja yang dikenal adil dan bijaksana,tak mungkin ia membeda-bedakan keadaan rakyatnya,maka berkatalah ia:”Baiklah Jaka Budug!Kau juga rakyatku.Keinginanmu kuterima Engkau boleh mengikuti sayembara ini!!”
Sembah Jaka Budug:”Ampun,Tuanku!Hamba mohon kepada tuanku Sang Raja,sebelum melaksanakan tugas apakah diperkenankan melihat keadaan Sang Putri?”Jawab Sang Baginda,”Silakan.”Setelah melihat keadaan Putri Kemuning,Jaka Budug memohon diri mengambil daun Sima Ganda.
Dari kejauhan,Jaka Budug telah dapat melihat semburan api dari mulut naga sakti penjaga pohon Sima Ganda.Jaka Budug dengan gesitnya memainkan pedang yang dibawanya mengenai badan ular naga.Badan ular yang terkena goresan pedang mengeluarkan darah dan darah tersebut mengena badan Jaka Budug.Anehnya badan Jaka Budug seketika menjadi halus dan bersih dari penyakit budug.
Melihat tubuh dirinya bersih.Jaka Budug berjuang keras untuk membunuh ular naga sakti.Dengan kemampuan dan kelincahan Jaka Budug,akhirnya Naga darah memancar dengan derasnya.Oleh Jaka Budug,darah ular dipakai untuk mencuci wajahnya dan membasahi seluruh tubuhnya.Seketika badan Jaka Budug bersih,tanpa ada bekas dari penyakit dideritanya.
Setelah ular naga mati,Jaka Budug segera mengambil beberapa lembar daun Sima Ganda,lalu dipersembahkan kepada Prabu Aryo Seto.”Anak muda siapakah kau ini?”tanya Sang Prabu.”Hamba adalah Jaka Budug,Tuanku.”Tapi....Jaka Budug badan dan wajahnya tidak setampan engkau!
“Inilah karunia Dewata,Tuanku.Tubuh dan wajah hamba berubah karena mandi darah si Naga Sakti.”Jaka Budug kemudian menceritakan pengalamannya sewaktu melawan ular naga sakti.Mendengar cerita tersebut,Prabu Aryo Seto merasa senang sekali.Putri Kemuning makan daun Sirna Ganda,sehabis makan terjadi suatu keajaiban.Putri Kemuning menjadi sehat kembali.Kini bau keringat Putri Kemuning kembali harum.Sesuai dengan janji Prabu Aryo Seto,maka Jaka Budug diambil menantu dipersuntingkan dengan Putri Kemuning.Jaka Budug dan Putri Kemuning hidup bahagia sebagai pewaris tahta.
